Retak pada daerah Las
Retak las dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu retak dingin dan retak panas. Retak dingin adalah retak yang didaerah las pada suhu dibawah suhu transformasi martensit yang tingginya kira kira 300 C, retak Panas adalah retak terjadi pada suhu diatas 550 C.
Retak dingin dapat terjadi tidak hanya terjadi pada daerah HAZ tetapi juga pada logam las. Retak dingin utama pada daerah ini adalah retak bawah manic las, retak akar dan retak kaki, sedangkan retak dingin pada logam las biasanya adalah retak memanjang dan retak melintang
Retak panas dibagi dalam dua kelas yaitu retak karena pembebanan tegangan pada daerah pengaruh panas yang tejadi pada suhu ntara 550 C-700 C dan retak yang terjadi pada suhu diatas 900 C yang terjadi pada peristiwa pembekuan logam las.
Penyebab retak las dan cara menaggulanginya
1) Retak dingin dibawah pengaruh panas (HAZ)
Retak dingin dibawah pengaruh panas atau HAZ biasanya terjadi antara beberapa menit sampai 48 jam sesudah pengelasan. Karena itu retak ini disebut juga retak lambat
Retak dingin disebabakan oleh tiga hal:
Ø Struktur dari daerah pengaruh panas
Ø Hidrogen difusi didaerah las
Ø Tegangan
a) Struktur daerah pengaruh panas (HAZ) Struktur dari daerah pengaruh panas ditentukan oleh komposisi kimia dari logam induk dan kecepatan pendinginan dari daerah las
b) Hidrogen difusi dalam daerah las: Retak las juga dipengaruhi oleh adanya difusi dari logam las kedalam daerah pengaruh panas pada waktu logam las masih cair logam ini menyerap hidrogen dengan jumlah besar dan dilepaskan dengan cara difusi pada suhu rendah.
c) Tegangan: Tegangan yang dapat mempengaruhi terjadinya retak las adalah tegangan sisa dan tegangan termal. Tegangan sisa banyak sekali tergantung pada rancangan las, proses pegelasan yang digunakan dan pengawasanya.
d) Cara menghindari retak las: Sebab utama dari retak las adalah terbentuknya struktur martensit pada daerah HAZ, terjadinya hidrogen difusi pada logam las dan besarnya tegangan yang bekerja pada daerah las.
Usah usaha penaggulangan retak las dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sejauh mungkin menggunakan baja dengan harga C dan P rendah, sehingga terbentuknya struktur martensit pda daerah HAZ dapat dihindari
2. Sedapat mungkin menggunakan elektroda dengan fluks yang mempunyai kada hidrogen rendah
3. Menghilangkan kristal air yang terkandung dalam fluks basa yang sering digunakan dalam las busur rendam
4. Elektroda elektroda yang akan digunakan harus dipanggang lebih dahulu dan penyimpananya harus sedemikian rupa sehingga elektroda yang sudah dipanggang tersebut tidak menyerap uap air
5. Sebelum mengelas, pada daerah sekitar kampuh harus diersihkan dari air, karat, debu, minyak dan zat organik yang dapat menjadi sumber hidrogen.
6. Penggunaan CO2, sebagai gas pelindung akan sangat mengurangi terjadinya difusi hydrogen
7. Untuk melepaskan kadar hydrogen difusi dapat digunakan las dengan masukan panas tinggi, atau dilakukan pemanasan mula dan penahanan suhu lapisan las yang dapat memperlambat pendinginan
8. Penurunan kadar hydrogen difusi dapat juga dilakukan dengan perlakuan panas
9. Menghindari pengelasan pada waktu hujan atau ditempat dimana daerah las dapat kebasahan
10. Tegangan yang terjadi pada daerah las harus diusahakan serendah mungkin dengan pemilihan dan pengawasan rancangan dan cara pengelasanya yang tepat.
2) Retak lamel
Pada kontruksi kerangka yang besar seperti bangunan laut, biasanya digunakan pelat tebal sehingga pada daerah las terjadi tegangan yang besar pula. Karena tegangan ini kadang kadang terjadi berumpak yang menjalar sepanjang butiran bukan yang ada didalam baja.
3) Retak lintang pada log alas
Retak ini biasanya terjadi dengan arah tegak lurus atau melintang terhadap garis las terjadinya karena adanya hidrogen difusi yang keluar dari fluks atau pembungkus elektroda
4) Retak pada daerah las karena proses pembebasan tegangan
Retak yang terjadi karena perlakuan perlakuan panas sesudah pengelasan adalah retak karena poses anil pembebasan tegangan
5) Retak panas
Retak panas biasanya terjadi pada waktu logam las mendingin setelah pembeluan selesai. Retak ini terjadi karena adanya tegangan yang timbul yang disebabkan oleh penyusutan dan sifat baja yang ketangguhanya turun pada suhu sedikit dibawah suhu pembekuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar