Minggu, 13 Juni 2010

STUDI KASUS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KHUSUSNYA PADA PERCIKAN API DALAM PROSES PENGELASAN DI BENGKEL LAS

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Dalam setiap pekerjaan selalu terkandung bahaya. Demikian juga dialami dalam proses penglasan. Bahaya yang akan dihadapi dalam pengelasan tidak lebih baik juga tidak lebih buruk dibandingkan pekerjaan pada industri lainya. Ada beberapa beberapa macam bahaya yang akan dihadapi oleh juru las selama bekerja seperti radiasi, percikan api, asap-asap beracun, bahaya mekanik dan bahaya manual.
Secara umum bahaya pengelasan dapat dibedakan berdasarkan proses pengelasanya. Bahaya ini dapat dibedakan menjadi bahaya karena sifat sifat pekerjaanya seperti operasi mesin, listrik, api, radiasi busur las, asap las dan ledakan. Disamping bahaya umum diatas, masih terdapat bahaya bahaya tersembunyi seperti bekerja dengan alat yang tidak biasa digunakan, bekerja pada ruang terbatas, adanya sambungan listrik atau gas yang kurang baik, logam logam panas dan lain lain.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang bahaya bahaya yang berkaitan dengan percikan api las. Dengan dipahaminya bahaya yang akan dihadapi tersebut maka diharapkan kesehatan dan keselamatan kerja akan tercapai dengan baik
1.2 Rumusan Masalah
1. Bahaya bahaya yang terjadi pada proses pengelasan
2. Bahaya dalam pengelasan dan cara pencegahanya
3. Alat alat pengaman pada proses pengelasan
1.3 Tujuan Penulisan
1. Meningkatkan keamanan padawaktu pengelasan
2. Menambah wawasan dan pengertian tentang bahaya bahaya pada proses pengelasan.
3. Mendorong semangat untuk belajar teknik pengelasan dengan baik dan benar

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bahaya bahaya dalam pengelasan
a) Bahaya Ledakan
Untuk mencegah terjadinya ledakan sebelum pengelasan harus dilakukan pemeriksaan lebih dahulu untuk memastikan bahwa tidak akan terjadi ledakan. Karena pemerikasaan tidak boleh hanya berdasarkan atas perkiraan saja tetapi harus dengan alat deteksi untuk gas yang mudah terbakar
b) Bahaya kebakaran
Untuk mencegah terjadinya kebakaran, bahan bahan yang mudah terbakar seperti siolar, bensin, gas, cat kertas dan bahan lanya harus ditempatkan ditempat khusus yang tidak akan terkena percikan las.
Bahaya kebakaran juga dapat terjadi karena kabel yang menjadi panas yang disebabkan karena hubungan yang kurng baik, kabel yang tidak sesuai atau adanya kebocoran listrik karena isolasi yang rusak.
c) Bahaya Jatuh
Didalam pengelasan dimana ada pengelasan ditempat yang tinggi akan selalu ada bahaya terjatuh dan kejatuhan. Bahaya ini dapat mnimbulkan luka luka berat atau kematian karena itu usaha pencegahanya harus betul betul diperhatikan, Untuk menghindari bahaya tersebut hal hal berikut yang harus dilakukan:
1. Pekerja ditempat tinggi harus memakai tali pengaman.
2. Semua pekerja harus memakai topi pengaman untuk melindungi kepala terhadap bahaya jatuh atau kejatuhan.
3. Harus ada kepastian keamanan terhadap pelataran kerja tinggi, tangga dan alat pembantu lainya.
4. Alat dan bahan yang digunakan pada pengerjaan tinggi harus diikat dan diletakkan ditempat yang aman.
5. Tidak membebani pelataran kerja melebihi batas kemampuan yang diizinkan.

2.2 Bahaya dalam pengelasan dan pencegahanya
Bahaya karena adanya kontak dengan listrik meningkat pada kondisi panas, basah atau lembab. Kontak antara kulit dengan elektroda las harus dihindari dengan menggunakan sarung tangan kering yang baik kondisinya. Konsekuensinya kontak dengan listrik ini akan meningkat bila bekerja pada tempat yang sempit atau pada suatu keitnggian dimana terdapat kemungkinan terjatuhnya juru las.
Cahaya dari busur pengelasan dapat mengakibatkan kerusakan pada mata. Kondisi sakit ini tidak secara langsung terasakan tetapi akan timbul satu atau dua hari sebelum kemudian menghilang. Orang orang disekitar juru las juga akan menerima resiko walaupun tidak secara langsung menatap busur tersebut. Untuk itu siapa saja yang akan mendekati daerah kerja pengelasan harus mengingatkan orang orang yang ada disekitarnya sebelum memulai pemeriksaan busur.
Cahaya yang menyilaukan dapat dikurangi dengan menggunakan permukaan dinding atau tirai yang tidak memantulkan cahaya dan dengan tidak menggunakan pakaian berwarna putih. Proses pengelasan dengan pelindung gas harus lebih dicermati daripada proses pengelasan manual karena dalam pengelasan manual busur listrik akan terlindung oleh fluks.
Pelindung mata dengan menggunakan kacamata baca yang memiliki warna gelap sangat berbahaya bila digunakan mengelas sekalipun hal ini digunakan oleh pengawas las. Bahaya tersebut ada karena cahaya yang sangat menyilaukan yang masuk melalui sisi samping kacamata masih dapat mengakibatkan kerusakan pada mata. Pelindung mata yang mempunyai kaca dengan kemampuan mengubah warna kaca secara cepat dengan mengubah intensitas cahaya yang masuk sangat baik. Dengan hal ini disebabkan karena pada penggunaan pelindung mata yang permanen kegelapanya, pada awal awal pengelasan khususnya yang menuntut ketepatan yang tinggi akan sangat sulit melakukanya tanpa adanya cahaya awal yang masuk kemata, yang secara umum dikenal dengan istilah tercuri cahaya
Asap las terdiri dari bermacam macam zat dalam bentuk gas atau partikel halus yang dapat merusak kesehatan jika terhirup, Tingkatan resiko terhadap juru las tergantung pada komposisi asap. Konsentrasinya dalam udara yang terhirup dan paparan asap terhadap ventilasi yang kurang baik dapat terasakan pada saat pengelasan atau beberapa saat setelah pengelasan. Pada keadaan khusus pelindung pernafasan harus digunakan tetapi masker filter tidak akan menolong pada kondisi kekurangan oksigen.
Cara yang sangat mungkin dilakukan untuk menghindari resiko yang berhubungan dengan asap las ada beberapa hal antara lain:
a. Tidak membiarkan asap mengepul khususnya pada daerah terbatas (sempit)
b. Terjaminya ventilasi untuk udara segar
c. Lapisan permukaan harus dibuang sebelum pengelasan dan pemotongan
d. Menghindari posisi kepala tepat diatas asap yang berasal dari pengelasan
e. Sedapat mungki diusahakan melakukan pengelasan diluar ruangan
Resiko yang akan ditanggung akibat paparan asap yang berlebihan dapat dirangkum sebagai berikut:
a. Iritasi pada saluran pernafasan
b. Sakitseperti flu yang diakibatkan asap logam
c. Keracunan sistematik
d. Fibrosis
e. Efek efek jangka panjang yang diakibatkan oleh kromium heksavalen dan nikel
Cara untuk mengurangi bahaya kebakaran yang lebih besar dapat dilakukan sebelum memulai pekerjaan selama bekerja, dan setelah bekerja. Pada pengelasan saluran pipa, arus listrik akan melewati struktur yang dilas. Adanya kondisi ini harus dijamin bahan dalam pipa tidak dapat cairan atau gas yang mudah tebakar
Suara yang ada dalam ruang terbatas dapat mempengaruhi konsentrasi pekerja. Suara tersebut dapat berasal dari orang yang berbicara, pemukulan benda kerja dan suara yang berasal dari mesin dan proses pengelasan. Suara yang melewati batas ambang kemampuan pendengaran tentu saja akan mengurangi kemampuan pendengaranya dan akibat yang lebih parah adalah hilangnya pendengaran secara total.
Untuk mengatasi bahaya kebisingan maka dianjurkan pada juru las untuk menggunakan pelindung telinga. Pelindung ini akan terasa sekali kegunaanya bila bekerja pada tempat yang terbatas. Misalnya dalam tangki atau bejana tekan. Disamping itu pada pekerja pembongkaran las yang tidak baik yang dilakukan dengan proses penggrindaan atau arc gauging, harus digunakan pelindung telinga, karena tingkat kebisinganya yang sangat tinggi.
Beberapa keadaan darurat disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang pengelasan dan pemotongan yang melibatkan bermacam macam gas atau tentang cara penanganan peralatan dan bagaimana seharusnya menggunakanya. Untuk memperbesar tingkat keselamatan pada diri pekerja dan sekitarnya perlu diberikan informasi atau pelatihan yang memadai tentang hal hal penting yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengelasan khususnya bahaya percikan api pengelasan apabila terkena kulit.
2.3 Peralatan pengaman pengelasan
Peralatan pengaman merupakan peralatan yang wajib digunakan untuk menjaga keselamatan dan keamanan pekerja dari bahaya yang akan mengancam keselamatan dan jiwa mereka. Beberapa peralatan yang wajib digunakan oleh pekerja diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pakaian/baju las
Pakaian las merupakan alat pengaman yang berfungsi untuk melindungi badan dari percikan terak dan bunga api pengelasan.
b. Sarung tangan
Sarung tangan merpukan peralatan kerja las yang berfungsi untuk melindungi tangan dari panasnya api las, percikan terak serta bunga api dan untuk memegang benda kerja yang telah dilakukan pengelasan.
c. Apron
Apron merupakan alat keselamatan kerja yang berbentuk kain yang dipasang di dada yang berfungsi melindungi dada dan badan dari percikan terak dan bunga api serta sinar api las yang akan membahayakan badan (organ dalam) pekerja.
d. Sepatu las
Sepatu las merupakan peralatan pengaman yang sangat penting dalam keselamatan kerja karena dapat melindungi kaki dari benda-benda tajam yang jatuh atau benda kerja yang terinjak oleh kaki pekerja.
e. Kaca mata las
Kaca mata las merupakan peralatan yang sangat penting karena alat tersebut berfungsi melindungi indra pengelihatan manusia yaitu mata dimana mata tidak dapat tergantikan.
f. Pelindung muka
Pelindung muka dipakai untuk melindungi seluruh muka terhadap kebakaran kulit sebagai akibat dari cahaya busur, percikan dan lain lainya, yang tidak dapat dilindungi dengan pelindung mata saja.
g. Pelindung tabir
Pelindung tabir digunakan untuk melindungi pekerja lainya biasanya tmpat mengelas didalam engkael harus dipisahkan dari tempat pekerjaan yang lain.
h. Pelindung penafasan
Alat pernafasan dengan pelindung racun biasanya dipakai dalam pengelasan tertutup seperti dalam tangki atau terowongan.
i. Pelindung telinga
Pelindung telinga sewaktu waktu digunakan agar terhindar dari kebisingan yang tinggi sehingga menggangu kosentrasi juru las dalam proses pengelasan dan mempengaruhi hasil akhir.














BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara umum untuk menghindari agar terhindar dari percikan terak dan bunga api dalam pengelasan sehingga keselamatan dan kesehatan kerja dapat terjaga dengan baik yaitu dapat dilakukan dengan cara:
a) Memakai baju pengelasan agar seluruh badan terhindar dari percikan api dalam proses pengelasan.
b) Memakai kaca mata las agar waktu proses pengelasan mata terjaga dari percikan api dan bahaya silau.
c) Memakai pelindung muka agar melindungi muka dari percikan api pada proses pengelasan yang pada dasarnya dengan kaca mata tidak cukup membantu.
d) Menggunakan tabir pada proses pengelasan agar percikan api tidak mengenai bahan bahan lainya yang mudah terbakar.
e) Melakukan inspeksi pada seluruh kabel listrik agar tidak terkena percikan api.
f) Menggunakan pelindung telinga untuk menghindari dari kebisingan yang tinggi.
g) Menggunakan udara bebas sebagai udara bukan oksigen.
h) Mengetahui arah angin untuk meminimalisir terkena percikan bunga api pada waktu pengelasan.
Disamping itu hal terpenting yang harus benar benar diperhatikan sebelum dilakukanya pengelasan agar terhindar dari percikan bunga api dan mengurangi terjadinya kecelakaan adalah tersedianya prosedur penanganan keadaan darurat yang tertulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar